Laporan Pengolahan Citra Gambar
LAPORAN
Makalah Pengolahan
Citra Gambar
Nama
Kelompok & NIM :
1.
Andrean Majid
Nurdin 161011401347
2.
Azmi Zikir Nur
Ilham 171021450019
3.
M. Rafli Al Maroghi 161011401402
4. Nizwar Fathurrohman 161011401393
KELAS
: 06TPLP003
SEKOLAH
TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK
ERESHA
SK.MENDIKNAS
143/D/0/2006
Jl.RayaPuspitek
No. 10, Serpong - Tangerang Selatan telp. (021) 741 2566
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk,, maupun pedoman bagi pembaca serta harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Kami
sadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan karena pengetahuan
yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini kedepannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................
DAFTAR ISI ….........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
........................................................................................
1.1
Latar Belakang ........................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
...........................................................................................
2.1 Definisi Pengolahan Citra
Digital
...........................................................
2.2
Grafika Komputer
...................................................................................
2.3 Pengolahan Citra
.....................................................................................
2.4 Aplikasi
Pengolahan Citra
......................................................................
2.5 Pengenalan Pola
......................................................................................
2.6 Computer Vision
.................................................................................
BAB 3 PENUTUP
....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata adalah Indra terbaik
yang dimiliki oleh manusia sehingga
citra (gambar) memegang peranan
panting dalam perspektif manusia. Namun, mata manusia
memiliki keterbatasan dalam
menangkap sinyal elektromagnetik. Komputer
atau mesin pencitraan lainnya dapat menangkap hampir
keseluruhan sinyal elektro magnetik mulai
dari gamma hingga gelombang radio.
Mesin pencitraan dapat bekerja
dengan citra dari sumber yang tidak sesuai,
tidak cocok, atau tidak
dapat ditangkap dengan
penglihatan manusia. Hal inilah yang menyebabkan pengolahan citra digital
memiliki kegunaan dan spektrum aplikasi yang sangat luas.
Teknologi pengolahan citra dapat masuk ke berbagai bidang
seperti kadokteran, industri, pertanian, geologi, kelautan, dan lain sabagainya. Kehadiran teknologi pengolahan citra memberikan kemajuan
yang luar biasa
pada bidang-bidang tersebut.
Ke depan penerapan teknologi pengolahan citra digital ini akan terus meluas dan hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
para penekun dan peneliti
di bidang ini.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Definisi pengolahan citra digital
Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun
seringkali citra yang kita
miliki mengalami penurunan mutu
(degradasi), misalnya mengandung cacat
atau derau ( noise ), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur ( blurring
), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini
menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan
oleh citra tersebut menjadi berkurang.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi
(baik oleh manusia maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi
menjadi citra lain yang kualitasnya
lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra (image
processing).
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang
kualitasnya lebih baik. Umumnya, operasi-operasi pada pengolahan citra
diterapkan pada citra bila:
A. Perbaikan
atau memodifikasi citra perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas penampakan
atau untuk menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung di dalam citra.
B. Elemen
di dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokkan, atau diukur.
C. Sebagian
citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain.
2.2 Grafika Komputer
Grafika komputer adalah teknik-teknik dalam ilmu komputer
dan matematika untuk merepresentasikan dan memanipulasi data gambar menggunakan
komputer. Dengan bahasa lain, istilah grafika komputer juga dapat diartikan
segala sesuatu selain teks atau suara. Seiring dengan perkembangan teknologi
dewasa ini, gambar-gambar yang dihasilkan dan ditampilkan pada komputer menjadi
bagian kehidupan sehari-hari yang dapat ditemui misalnya pada televisi, koran
dan majalah yang fungsinya untuk menampilkan hasil yang lebih komunikatif dan
realistis. Selain itu juga grafika komputer ditemukan pada bidangbidang
kedokteran, geologi dan tak terkecuali dalam bidang pendidikan untuk pengajaran
dan penulisan karya-karya ilmiah.
Salah satu aplikasi yang nyata dari grafika komputer adalah
untuk visualisasi data dalam bentuk grafis 2D atau 3D dilengkapi dengan animasi.Walaupun
bentuk grafis 3D lebih realistis, namun bentuk 2D masih banyak dipergunakan.
Grafika komputer muncul sebagai bagian ilmu komputer yang mempelajari
metode-metode sintesa dan manipulasi konten visual secara dijital. Visualisasi
informasi dan sains telah menjadi fokus penelitian terutama yang berkaitan
dengan fenomena-fenomena 3D dalam bidang arsitektur, meterorologi, kedokteran,
biologi dan sebagainya. Penekanan diberikan dalam rangka menjawab pertanyaan
bagaimana menghasilkan gambar benda yang realistis sesuai dengan kondisi dan
situasi yang terjadi.
Sejarah Grafika Komputer
Seperti
bidang ilmu lain, sejarah grafika komputer sangat bervariatif tergantung
darimana kita melihat sudut pandangnya. Namun beberapa nama menjadi pionir
dalam pengembangan grafika komputer yaitu:
William Fetter. Mempopulerkan istilah computer
graphics pada tahun 1960. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan metode
perancangan pesawat baru yang dikembangkan di tempat ia bekerja yaitu Boeing.
Citra, yang direproduksi menggunakan plotter, menggambarkan rancangan kokpit
menggunakan model 3D tubuh manusia.
Ivan Sutherland. Seorang mahasiswa MIT pada tahun
1961 menciptakan program komputer yang disebut Sketchpad. Dengan bantuan light
pen seseorang dapat menggambar bangun sederhana pada layar komputer.
Steve Russell. Di tahun yang sama menciptakan
video game pertama yang disebut Spacewar. Program ini dijalankan pada mesin
DEC-PDP-1, dan sekaligus menjadi program uji bagi setiap komputer DEC yang
dipasarkan.
E.
E. Zajac. Seorang
ilmuwan dari Bell Telephone Laboratory, tahun 1963, menciptakan sebuah film
yang mensimulasikan gerakan-gerakan satelit pada saat mengorbit bumi.
Animasinya dilakukan menggunakan komputer mainframe IBM 7090. Pada waktu yang
sama beberapa ilmuwan lain menciptakan film untuk mensimulasikan hukum Newton,
Gerakan fluida/cairan dan getaran. Masih banyak nama-nama lain yang berkiprah
dalam pengembangan grafika komputer, baik sebagai pionir, sebagai inventor,
sebagai adapter maupun sebagai follower.
Aplikasi-aplikasi Grafika Komputer
Setidaknya ada tujuh area dimana
aplikasi grafika komputer dapat dimanfaatkan, yaitu :
1. User Interface. Penggunakan grafika komputer
sebagai antar muka komputer pada system operasi dan aplikasi modern dewasa ini,
misalnya Windows dan Visual Studio.
2. Membuat Presentasi. Digunakan untuk membuat
diagram-diagram. Office Automation Penggunakan grafis pada aplikasi otomasi
perkantoran seperti Office sudah menjadi trend aplikasi modern dengan konsep
point and click.
3. Percetakan Digital. Penggunaan untuk percetakan,
pembuatan brosur, billboard digital, buku dan sebagainya.
4. CAD/CAM (Computer-Aided
Design/Computer-Aided Manufacturing). Aplikasi pada bidang teknik, misalnya untuk pembuatan
rancang bangun rumah, kendaraan dan alatalat suku cadang.
5. Seni dan Komersil. Aplikasi grafika komputer pada
bidang seni dan komersil, misalnya lukisan dijital, promosi barang-barang yang
dijual secara online yang dilengkapi dengan gambar.
6. Pengontrolan Proses. Aplikasi visualisasi data dengan
menghubungkan alat dengan komputer melalui saluran USB atau RS-232. Digunakan
untuk memonitor lokasi, webcam dan pengawasan dan sebagainya.
2.3 Pengolahan Citra
1. Pengolahan citra adalah kegiatan
memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin
(komputer). Inputannya adalah citra dan keluarannya juga citra tapi dengan
kualitas lebih baik daripada citra masukan Æ misal citra warnanya kurang tajam,
kabur (blurring), mengandung noise (misal bintikbintik putih), dll sehingga
perlu ada pemrosesan untuk memperbaiki citra karena citra tersebut menjadi
sulit diinterpretasikan karena informasi yang disampaikan menjadi berkurang.
2. Pengolahan Citra bertujuan
memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin
(dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan
citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga
citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra
masukan. Termasuk ke dalam bidang ini juga adalah pemampatan citra (image
compression).
Operasi-operasi pada
pengolahan citra diterapkan pada citra bila :
1. Perbaikan atau memodifikasi citra dilakukan untuk meningkatkan
kualitas penampakan citra/menonjolkan beberapa aspek informasi yang terkandung
dalam citra (image enhancement) contoh
: perbaikan kontras gelap/terang, perbaikan tepian objek, penajaman, pemberian
warna semu, dll.
2. Adanya cacat pada citra sehingga perlu dihilangkan/diminimumkan (image restoration) contoh :
penghilangan kesamaran (debluring) Æ citra tampak kabur karena pengaturan focus
lensa tidak tepat / kamera goyang, penghilangan noise.
3. Elemen dalam citra perlu dikelompokkan, dicocokan atau diukur (image segmentation) Operasi ini
berkaitan erat dengan pengenalan pola.
4. Diperlukannya ekstraksi ciri-ciri tertentu yang dimiliki citra
untuk membantu dalam pengidentifikasian objek (image analysis). Proses
segementasi kadangkala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari
sekelilingnya. Contoh : pendeteksian tepi objek.
5. Sebagian citra perlu digabung dengan bagian citra yang lain (image
reconstruction).
6. contoh : beberapa foto rontgen digunakan untuk membentuk ulang
gambar organ tubuh.
7. Citra perlu dimampatkan (image compression) contoh : suatu
file citra berbentuk BMP berukuran 258 KB dimampatkan dengan metode JPEG
menjadi berukuran 49 KB.
8. Menyembunyikan data rahasia (berupa teks/citra) pada citra
sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui orang (steganografi
& watermarking)
Operasi Pengolahan Citra
Operasi-operasi
yang dilakukan di dalam pengolahan citra banyak ragamnya. Namun, secara umum,
operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai
berikut:
1. Perbaikan kualitas citra (image
enhancement)
Jenis operasi
ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan cara memanipulasi
parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat
di dalam citra lebih ditonjolkan.
Contoh-contoh
operasi perbaikan citra:
§
perbaikan
kontras gelap/terang
§
perbaikan
tepian objek (edge enhancement)
§
penajaman
(sharpening)
§
pemberian
warna semu (pseudocoloring)
§
penapisan
derau (noise filtering)
2. Pemugaran citra (image restoration).
a. Operasi ini bertujuan
menghilangkan/meminimumkan cacat pada citra.
b. Tujuan pemugaran citra
hampir sama dengan operasi perbaikan citra.
Bedanya, pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui.
Contoh-contoh operasi
pemugaran citra:
a.
penghilangan kesamaran (deblurring).
b.
penghilangan derau (noise)
3. Pemampatan citra (image compression).
Jenis operasi ini dilakukan agar
citra dapat direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori
yang lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang
telah dimampatkan harus tetap
mempunyai kualitas gambar yang bagus.
4. Segmentasi citra (image segmentation).
Jenis operasi ini bertujuan untuk
memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan
erat dengan pengenalan pola.
5. Pengorakan citra (image analysis).
Jenis operasi ini bertujuan
menghitung besaran kuantitif dari citra untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik pengorakan citra mengekstraksi
ciri-ciri tertentu yang membantu
dalam identifikasi objek. Proses segmentasi
Kadang kala diperlukan untuk melokalisasi objek yang diinginkan dari sekelilingnya.
Contoh-contoh operasi pengorakan citra:
a.
Pendeteksian tepi objek (edge detection)
b.
Ekstraksi batas (boundary)
c.
Representasi daerah (region)
6. Rekonstruksi citra (image reconstruction)
Jenis
operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra hasil proyeksi. Operasi
rekonstruksi citra banyak digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa foto rontgen dengan
sinar X digunakan untuk membentuk ulang gambar organ tubuh.
2.4 Pengenalan Pola
Pengenalan
pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai
"tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi
data" Dengan demikian, ia merupakan himpunan kaidah bagi pembelajaran
diselia (supervised learning). Ada beberapa definisi lain tentang pengenalan
pola, di antaranya
Pengenalan Pola mengelompokkan
data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh mesin (dalam
hal ini komputer). Tujuan pengelompokan adalah untuk mengenali suatu objek di
dalam citra. Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia
telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mampu membedakan
suatu objek dengan objek lainnya. Kemampuan sistem visual manusia inilah yang
dicoba ditiru oleh mesin. Komputer menerima masukan berupa citra objek yang
akan diidentifikasi, memproses citra tersebut, dan memberikan keluaran berupa deskripsi
objek di dalam citra.
Pengenalan Pola secara
Statistik
Pendekatan ini
menggunakan teori-teori ilmu peluang dan statistik. Ciri-ciri yang dimiliki
oleh suatu pola ditentukan distribusi statistiknya. Pola yang berbeda memiliki
distribusi yang berbeda pula. Dengan menggunakan teori keputusan didalam
statistik, kita menggunakan distribusi ciri untuk mengklasifikasikan pola.
Ada dua fase dalam
sistem pengenalan pola: (i) fase pelatihan dan (ii) fase pengenalan. Pada fase
pelatihan, beberapa contoh citra dipelajari untuk menentukan ciri yang akan
digunakan dalam proses pengenalan serta prosedur klasifikasinya. Pada fase
pengenalan, citra diambil cirinya kemudian ditentukan kelas kelompoknya.
Preprocessing
Proses awal yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas
citra (edge enhancement) dengan menggunakan teknik-teknik pengolahan citra yang sudah
diejelaskan pada bab-bab sebelum
ini.
Feature Extraction
Proses
mengambil ciri-ciri yang terdapat pada objek di dalam citra. Pada proses ini objek di dalam citra
mungkin perlu dideteksi seluruh tepinya, lalu menghitung properti-properti objek
yang berkaitan sebagai ciri. Beberapa proses ekstraksi ciri mungkin perlu mengubah
citra masukan sebagai citra biner, melakukan penipisan pola, dan sebagainya.
Classification
Proses mengelompokkan
objek ke dalam kelas yang sesuai.
Feature Selection
Proses
memilih ciri pada suatu objek agar diperoleh ciri yang optimum, yaitu ciri yang dapat digunakan
untuk membedakan suatu objek dengan objek lainnya.
Learning
Proses belajar membuat aturan klasifikasi sehingga
jumlah kelas yang tumpang tindih dibuat sekecil mungkin. Kumpulan ciri dari
suatu pola dinyatakan sebagai vektor cirri dalam ruang bahumatra (multi
dimensi). Jadi, setiap pola dinyatakan sebagai sebuah titik dalam ruang
bahumatra.
Ruang bahumatra dibagi menjadi sejumlah uparuang
(sub-ruang). Tiap uparuang dibentuk berdasarkan pola-pola yang sudah dikenali
kategori dan ciri-cirinya (melalui fase pelatihan).
Pengenalan Pola secara
Sintaktik
Pendekatan ini
menggunakan teori bahasa formal. Ciri-ciri yang terdapat pada suatu pola
ditentukan primitif dan hubungan struktural antara primitif kemudian menyusun
tata bahasanya. Dari aturan produksi pada tata bahasa tersebut kita dapat
menentukan kelompok pola.
Pendekatan yang digunakan dalam membentuk tata
bahasa untuk mengenali pola adalah mengikuti kontur (tepi batas).objek dengan
sejumlah segmen garis terhubung satu sama lain, lalu mengkodekan setiap garis tersebut
(misalnya dengan kode rantai). Setiap segmen garis merepresentasikan primitif
pembentuk objek.
2.4 Aplikasi pengenalan citra & Pengenalan
pola
Pengolahan
citra mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan. Di bawah ini
disebutkan beberapa aplikasi dalam beberapa bidang.
1.
Bidang perdagangan
a.
Pembacaan kode batang (bar code) yang tertera pada barang
(umum digunakan di pasar swalayan/supermarket).
b.
Mengenali
huruf/angka pada suatu formulir secara otomatis.
2.
Bidang militer
a.
Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
b.
Mengidentifikasi jenis pesawat musuh.
3.
Bidang kedokteran
a.
Pengolahan citra sinar X untuk mammografi (deteksi kanker
payudara)
b.
NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
c.
Mendeteksi kelainan tubuh dari foto sinar X.
d.
Rekonstruksi foto janin hasil USG
4.
Bidang biologi Pengenalan jenis kromosom melalui gambar
mikroskopik.
5.
Komunikasi data Pemampatan citra yang ditransmisi.
6.
Hiburan Pemampatan
video (MPEG).
7.
Robotika Visualy-guided autonomous navigation.
8.
Pemetaan Klasifikasi penggunaan tanah melalui foto udara/LANDSAT.
9.
Geologi Mengenali jenis batu-batuan melalui foto udara/LANDSAT.
10. Hukum
a.
Pengenalan sidik jari.
b.
Pengenalan foto narapidana.
Berikut ini
tampilan desain dari pengolahan citra dari kelompok kami.
1. Pertama masukkan
picture box nya masukkan 2 picture box dan juga masukkan proggresbar
· 2. Kedua kita buat
button untuk memilih foto nya dan ganti nama button nya “OpenIMG”
Private Sub Button1_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles Button1.Click
OpenFileDialog1.Filter = "Images|*.bmp;*.jpg;*.png"
OpenFileDialog1.ShowDialog()
If OpenFileDialog1.FileName <> "" Then
PictureBox1.Image = Image.FromFile(OpenFileDialog1.FileName)
PictureBox1.Width = Convert.ToInt32(PictureBox1.Height * PictureBox1.Image.Width / PictureBox1.Image.Height)
Me.Text = OpenFileDialog1.FileName & "_" & PictureBox1.Image.Width & " X " & PictureBox1.Image.Height
ProgressBar1.Minimum = 0
ProgressBar1.Maximum = PictureBox1.Image.Width
End If
End Sub
Dim gambar = New Bitmap(PictureBox1.Image)
Dim pb, pc As Integer
Dim rata, M, H, B As Double
With gambar
For pb = 0 To .Height - 1
For pc = 0 To .Width - 1 'deteksi intensitas warna
M = .GetPixel(pc, pb).R
H = .GetPixel(pc, pb).G
B = .GetPixel(pc, pb).B
'cari nilai rata-rata
rata = (M + H + B) / 3
If (rata < 128) Then
'jika Bilai Masing - Masing Warna Dibawah 128 maka akan diset menjadi 0
M = 0
H = 0
B = 0
Else
M = 255
H = 255
B = 255
End If
.SetPixel(pc, pb, Color.FromArgb(M, H, B))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Image = gambar
PictureBox2.Refresh()
End With
End Sub
·
Hasil Run Binner
· 4. Ke Empat buat
button untuk Red
Private Sub Button7_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles Button7.Click
Dim gambar = New Bitmap(PictureBox1.Image)
PictureBox2.Image = gambar
Dim baris, kolom As Integer
Dim Merah As Integer 'Menampung intensitas warna R'
For baris = 1 To gambar.Width - 1
For kolom = 1 To gambar.Height - 1
Merah = gambar.GetPixel(baris, kolom).R
gambar.SetPixel(baris, kolom, Color.FromArgb(Merah, 0, 0))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Refresh()
End Sub
·
Hasil Run Untuk Red
· 5. Ke Lima buat button
untuk Green
Private Sub Button6_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles Button6.Click
Dim gambar = New Bitmap(PictureBox1.Image)
PictureBox2.Image = gambar
Dim baris, kolom As Integer
Dim Hijau As Integer 'Menampung intensitas warna Hijau'
For baris = 1 To gambar.Width - 1
For kolom = 1 To gambar.Height - 1
Hijau = gambar.GetPixel(baris, kolom).G
gambar.SetPixel(baris, kolom, Color.FromArgb(0, Hijau, 0)) 'set warna lain menjadi 0
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Refresh()
End Sub
·
Hasil Run Untuk
Green
6. Ke Enam buat button
untuk Blue
Dim gambar As New Bitmap(PictureBox1.Image) 'Deklarasi Variabel bertipe bitmap'
PictureBox2.Image = gambar 'Meletakkan hasil pengolahan citra'
Dim baris, kolom As Integer 'Variabel Perulangan/looping'
Dim Biru As Integer 'Menampung intensitas warna B'
For baris = 1 To gambar.Width - 1
For kolom = 1 To gambar.Height - 1
Biru = gambar.GetPixel(baris, kolom).B
gambar.SetPixel(baris, kolom, Color.FromArgb(0, 0, Biru))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Refresh()
End Sub
·
Hasil Run untuk
Blue
7. Ke Tujuh buat button
untuk Negative
Dim Pb, Pc As Integer
Dim M, H, B As Double
Dim gambar = New Bitmap(PictureBox1.Image)
For Pb = 0 To gambar.Height - 1
For Pc = 0 To gambar.Width - 1
M = 255 - gambar.GetPixel(Pc, Pb).R
H = 255 - gambar.GetPixel(Pc, Pb).G
B = 255 - gambar.GetPixel(Pc, Pb).B
If M <= 0 Then M = 0
If B <= 0 Then B = 0
If H <= 0 Then H = 0
gambar.SetPixel(Pc, Pb, Color.FromArgb(M, H, B))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Image = gambar
PictureBox2.Refresh()
End Sub
·
Hasil Run Untuk
Negative
8. Ke Delapan buat
button untuk Gray Scale
Private Sub Button3_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles Button3.Click
ProgressBar1.Value = 0
Dim gambar As New Bitmap(PictureBox1.Image) 'Deklarasi Variabel bertipe bitmap'
PictureBox2.Image = gambar 'Meletakkan hasil pengolahan citra'
Dim baris, kolom As Integer 'Variabel Perulangan/looping'
Dim Merah, Hijau, Biru As Integer 'Menampung intensitas warna RGB'
Dim abu2 As Integer 'Menampung intensitas warna Gray Scale'
For baris = 0 To gambar.Width - 1
For kolom = 0 To gambar.Height - 1
Merah = gambar.GetPixel(baris, kolom).R
Hijau = gambar.GetPixel(baris, kolom).G
Biru = gambar.GetPixel(baris, kolom).B
abu2 = Int((Merah + Hijau + Biru) / 3) 'rumus GS=(R+G+B)/3'
gambar.SetPixel(baris, kolom, Color.FromArgb(abu2, abu2, abu2))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Refresh()
End Sub
Private Sub Button2_Click(sender As Object, e As EventArgs) Handles Button2.Click
SaveFileDialog1.ShowDialog()
If SaveFileDialog1.FileName <> "" Then
PictureBox2.Image.Save(SaveFileDialog1.FileName + ".jpg")
End If
End Sub
ProgressBar1.Value = 0
Dim gambar As New Bitmap(PictureBox1.Image) 'Deklarasi Variabel bertipe bitmap'
PictureBox2.Image = gambar 'Meletakkan hasil pengolahan citra'
Dim baris, kolom As Integer 'Variabel Perulangan/looping'
Dim Merah, Hijau, Biru As Integer 'Menampung intensitas warna RGB'
Dim abu2 As Integer 'Menampung intensitas warna Gray Scale'
For baris = 0 To gambar.Width - 1
For kolom = 0 To gambar.Height - 1
Merah = gambar.GetPixel(baris, kolom).R
Hijau = gambar.GetPixel(baris, kolom).G
Biru = gambar.GetPixel(baris, kolom).B
abu2 = Int((Merah + Hijau + Biru) / 3) 'rumus GS=(R+G+B)/3'
gambar.SetPixel(baris, kolom, Color.FromArgb(abu2, abu2, abu2))
Next
ProgressBar1.Increment(1)
Next
PictureBox2.Refresh()
End Sub
Hasil Run Grey Scale
9. Ke Sembilan buat
button untuk Save
SaveFileDialog1.ShowDialog()
If SaveFileDialog1.FileName <> "" Then
PictureBox2.Image.Save(SaveFileDialog1.FileName + ".jpg")
End If
End Sub
·
Hasil Run pilih lokasi
pengimpanan kalau sudah klik save dan tersimpan gambar yang anda simpan picture
tersebut.
2.6 Computer Vision
Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, klasifikasi, pengenalan (recognition), dan membuat keputusan.
Computer vision terdiri dari teknik-teknik untuk mengestimasi ciri-ciri objek di dalam citra, pengukuran ciri yang berkaitan dengan geometri objek, dan menginterpretasi informasi geometri tersebut. Mungkin berguna bagi anda untuk mengingat persamaan berikut.
Vision = Geometry + Measurement + Interpretation
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Grafika komputer adalah teknik-teknik dalam ilmu komputer dan matematika untuk merepresentasikan dan memanipulasi data gambar menggunakan computer.
3. Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai "tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data" Dengan demikian, ia merupakan himpunan kaidah bagi pembelajaran diselia (supervised learning).
4. Aplikasi pengenalan citra & Pengenalan pola :
1. Bidang perdagangan
a. Pembacaan kode batang (bar code) yang tertera pada barang (umum digunakan di pasar swalayan/supermarket).
b. Mengenali huruf/angka pada suatu formulir secara otomatis.
2. Bidang militer
a. Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
b. Mengidentifikasi jenis pesawat musuh.
1. Bidang perdagangan
a. Pembacaan kode batang (bar code) yang tertera pada barang (umum digunakan di pasar swalayan/supermarket).
b. Mengenali huruf/angka pada suatu formulir secara otomatis.
2. Bidang militer
a. Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
b. Mengidentifikasi jenis pesawat musuh.
1. Computer vision merupakan proses otomatis yang mengintegrasikan sejumlah besar proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi citra, pengolahan citra, klasifikasi, pengenalan (recognition), dan membuat keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Edward
Angel, Interactive Computer Graphics: A
Top-Down Approach with OpenGL 2nd, Addison
Wesley, 2005
John
F. Hughes, Andries Van Dam, Morgan Mcguire, David F. Sklar, James D. Foley, Steven K. Feiner, Kurt Akeley, Computer Graphics:
Principles and Practice (3rd
edition), Addison-Wesley,
2014
Rafael
C. Gonzalez and Richard E. Woods, “Digital
Image Processing”, Addison-Wesley Publishing, 2002
Ioannis
Pitas, “Digital Image Processing
Algorithms”, Prentice-Hall International, 1993
Rinaldi
Munir, “Pengolahan Citra Digital dengan
Pendekatan Algoritmik”, Informatika Bandung,2004
Balza
Achmad, Kartika Firdausy, “Teknik
Pengolahan Citra Digital Menggunakan Delphi”, Ardi Publishing, 2005
Agustinus
Nalwan, “Pengolahan Gambar Secara Digital”,
Elex Media Komputindo, 1997
Achmad
Basuki, Jozua F. Palandi, Fatchurrochman, “Pengolahan
Citra Digital Menggunakan Visual Basic”, Graha Ilmu, 2005
Edy
Mulyanto, “Catatan Kuliah Pengolahan
Citra”, Teknik Informatika Udinus, 2007
Notice:
"BILA GAMBAR TIDAK MUNCUL MOHON BUKA MENGGUNAKAN COMPUTER ATAU LAPTOP.... "
TERIMAKASIH.....
Notice:
"BILA GAMBAR TIDAK MUNCUL MOHON BUKA MENGGUNAKAN COMPUTER ATAU LAPTOP.... "
TERIMAKASIH.....
Komentar
Posting Komentar